27.1 C
Jakarta
Saturday, May 10, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Breaking News: Paus Fransiskus Meninggal Dunia di Usia 88 Tahun, Umat Katolik Berduka

    AktualPost.com – Dunia internasional diguncang oleh kabar duka dari Vatikan. Paus Fransiskus, pemimpin tertinggi Gereja Katolik Roma dan paus pertama yang berasal dari Amerika Latin, telah tutup usia pada umur 88 tahun. Sebelumnya, beliau sempat menjalani perawatan intensif akibat serangan pneumonia ganda yang cukup parah.

    Kabar wafatnya secara resmi disampaikan oleh Vatikan melalui siaran televisi pada Senin pagi waktu setempat. Dalam suasana penuh duka, Kardinal Kevin Farrell membacakan pengumuman tersebut kepada publik.

    “Saudara-saudari yang terkasih, dengan kesedihan yang mendalam saya umumkan bahwa Bapa Suci kita, Fransiskus, telah wafat,” ujar Kardinal Farrell pada Senin, 21 April 2025. “Pagi ini, tepat pukul 7:35, Uskup Roma, Fransiskus, telah kembali ke rumah Bapa,” lanjutnya.

    Kepergian Paus Fransiskus meninggalkan duka mendalam, tak hanya bagi umat Katolik, tetapi juga bagi dunia yang mengenalnya sebagai pemimpin yang penuh kasih dan pengabdian.

    Paus Fransiskus: Pemimpin yang Mengubah Arah Gereja Katolik

    Lahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio, Paus Fransiskus terpilih sebagai pemimpin tertinggi Gereja Katolik pada 13 Maret 2013. Ia menggantikan Paus Benediktus XVI yang secara mengejutkan mengundurkan diri. Terpilihnya Bergoglio menandai sebuah babak baru dalam sejarah Gereja, bukan hanya karena ia menjadi paus pertama dari Amerika Latin, tetapi juga karena pribadinya yang dikenal rendah hati dan dekat dengan kaum marjinal.

    Sejak awal masa kepemimpinannya, Paus Fransiskus menunjukkan komitmen terhadap kesederhanaan. Ia menolak tinggal di apartemen kepausan mewah di Istana Apostolik dan memilih bermukim di kediaman tamu Vatikan. Langkah ini ia ambil demi menjaga “kesehatan psikologis” serta agar bisa lebih membaur dengan komunitas di sekitarnya.

    Menangani Warisan Krisis

    Ketika menjabat, Paus Fransiskus mewarisi sebuah institusi yang tengah dilanda berbagai krisis, terutama skandal pelecehan seksual terhadap anak yang mengguncang Gereja Katolik secara global. Ia diberi mandat besar untuk melakukan reformasi menyeluruh terhadap birokrasi internal Vatikan, yang selama ini dikenal tertutup dan penuh dinamika internal.

    Namun, langkah reformasi yang ia tempuh tidak selalu berjalan mulus. Ia menghadapi tekanan dari dua arah: kelompok konservatif mengkritiknya karena dianggap terlalu lunak dan merombak terlalu banyak tradisi lama, sementara pihak progresif menilai pendekatannya masih kurang berani, terutama dalam isu-isu sensitif seperti struktur kekuasaan dan peran perempuan di dalam Gereja.

    Dua Paus dalam Satu Masa

    Selama sebagian besar masa pontifikalnya, Paus Fransiskus hidup berdampingan secara tidak biasa dengan Paus Benediktus XVI—pendahulunya yang memilih tetap tinggal di Vatikan setelah mengundurkan diri pada 2013. Keberadaan dua Paus dalam satu era sempat memunculkan dinamika internal yang mempengaruhi arah Gereja Katolik. Paus Benediktus, dikenal luas sebagai figur konservatif Gereja, akhirnya meninggal dunia pada Desember 2022. Sejak saat itu, Fransiskus memimpin sendirian dalam membawa Gereja ke arah reformasi yang lebih terbuka.

    Jejak Warisan dan Harapan Gereja di Masa Depan

    Sebelum menghembuskan napas terakhirnya, Paus Fransiskus telah mengambil langkah strategis dalam menentukan masa depan Gereja Katolik. Ia telah menunjuk hampir 80% kardinal yang memiliki hak suara dalam konklaf berikutnya—sebuah keputusan besar yang diperkirakan akan berpengaruh besar terhadap arah kebijakan Gereja ke depan. Mayoritas dari para kardinal tersebut diketahui berasal dari kalangan yang mendukung visi progresif Paus Fransiskus.

    “Dunia telah kehilangan seorang gembala sejati. Beliau bukan hanya pemimpin umat Katolik, tetapi juga suara bagi perdamaian dan kemanusiaan,” ujar Kardinal Luis Tagle dalam pernyataan resminya, seperti dilansir oleh AktualPost.com mengutip dari Reuters.

    Prosesi pemakaman Paus Fransiskus akan diselenggarakan secara kenegaraan di Basilika Santo Petrus, Vatikan, dalam suasana khidmat, dihadiri oleh para pemimpin dunia sebagai bentuk penghormatan terakhir.

    Latest Posts

    spot_imgspot_img

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.