Ramadhan 2025, AktualPost.com – Dalam sejarah 1.000 tahun Windsor Castle, untuk pertama kalinya diselenggarakan acara buka puasa Ramadan terbuka di bagian State Apartments istana tersebut. Pada hari Minggu, 9 Maret 2025, lebih dari 350 orang berkumpul di St George’s Hall untuk berbuka puasa bersama.
“Suasana yang luar biasa—rasanya seperti mimpi,” ujar seorang peserta yang diwawancarai BBC, seperti dikutip AktualPost.com pada Senin, 17 Maret 2025.
Selama lebih dari seminggu umat Muslim di seluruh dunia telah menjalankan ibadah puasa Ramadan 2025, menahan diri dari makan dan minum sejak fajar hingga matahari terbenam. Acara iftar ini diselenggarakan oleh Ramadan Tent Project, sebuah lembaga amal yang berbasis di London, Inggris.
Simon Maples, Direktur Operasi Pengunjung di Windsor Castle, menyatakan bahwa Raja Inggris telah lama berkomitmen untuk mendukung keberagaman agama dan mempromosikan percakapan antaragama.
St George’s Hall, yang biasanya digunakan untuk menjamu kepala negara dan acara makan malam khusus, menjadi tempat yang dipilih untuk acara berbuka puasa ini. Ketika waktu berbuka tiba, panggilan untuk salat bergema di seluruh gedung, diikuti dengan makan kurma dan doa, sebelum hidangan utama disajikan.
“Sangat baik bagi Keluarga Kerajaan untuk membuka rumah mereka bagi kami,” ungkap seorang wanita kepada BBC. “Kami tak pernah membayangkan bisa berada di sini untuk berbuka puasa. Kami menempuh perjalanan panjang untuk sampai ke sini.”
Bagi sebagian peserta, berbuka puasa di Windsor Castle menjadi pengalaman yang tak terlupakan. “Saya mempelajari sejarah di universitas, jadi benar-benar bisa berpuasa di Istana Windsor adalah sesuatu yang tidak pernah saya bayangkan,” kata seorang wanita lainnya. “Menggabungkan identitas Muslim saya dengan pengetahuan sejarah ini adalah pengalaman yang luar biasa.”
Pengalaman Pertama di Istana dan Undangan untuk Raja Inggris
Beberapa peserta lainnya juga berbagi kegembiraan mereka. “Ini adalah kali pertama saya berada di Istana Windsor, dan pengalaman ini luar biasa. Melakukannya dengan cara Islami, sangat istimewa,” ujar salah satu dari mereka. Bahkan, ada yang mengundang Raja Charles untuk bergabung dengan mereka untuk makan malam selama bulan suci Ramadan.
“Kapan pun, kapan saja,” ujar mereka. “Kami akan menjalani Ramadan selama 30 hari, beri tahu kami jika Anda siap bergabung.”
Omar Salha, Pendiri dan CEO Ramadan Tent Project, menyampaikan rasa terima kasihnya atas dukungan Raja terhadap komunitas Muslim Inggris. “Raja adalah duta yang sangat baik untuk tujuan ini dan berkomitmen pada persatuan masyarakat,” ujarnya.
Acara iftar yang digagas oleh Ramadan Tent Project terbuka untuk siapa saja, tanpa memandang agama atau latar belakang, dan diadakan di berbagai lokasi di Inggris, Skotlandia, Wales, dan Irlandia Utara selama sebulan penuh.
