Sidoarjo, AktualPost.com – Suasana duka menyelimuti Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny di Buduran, Sidoarjo. Bangunan tiga lantai yang sedang dicor tiba-tiba ambruk dan menimpa para santri yang berada di dalamnya. Suara gemuruh dan getaran seperti gempa membuat semua orang panik sore itu, Senin (29/9/2025), tepat setelah salat Asar.
“Awalnya kayak ada suara gemuruh, terus bangunan langsung runtuh. Ternyata yang roboh itu musala,” ungkap Munir, Ketua RT setempat.
Korban Tertimpa Reruntuhan
Dari data awal yang dihimpun kepolisian, sebanyak 84 santri berhasil dievakuasi dari reruntuhan. Mereka langsung dilarikan ke beberapa rumah sakit di sekitar Sidoarjo.
📍 Rinciannya:
- RSUD Sidoarjo R. Notopuro: 34 pasien (26 luka ringan, 8 luka berat)
- RSI Siti Hajar Sidoarjo: 45 pasien
- RS Delta Surya: 4 pasien
Namun kabar duka datang dari Alfian Ibrahim (11), santri asal Bangkalan, Madura, yang meninggal dunia setelah sempat dirawat di RSI Siti Hajar.
“Sejauh ini sudah ada sekitar 20 pasien yang diperbolehkan pulang setelah perawatan awal,” jelas dr. Erli Mawar Nuraini, Humas RSI Siti Hajar.
Evakuasi Masih Berlanjut
Meski puluhan korban sudah dievakuasi, tim gabungan dari Polisi, BPBD, Basarnas, hingga Tagana Sidoarjo masih terus melakukan pencarian. Diduga masih ada korban yang tertimpa reruntuhan bangunan.
Situasi di lokasi masih ramai dengan proses evakuasi dan pendataan. Pihak berwenang belum bisa memastikan jumlah akhir korban karena proses pencarian terus berlangsung.
Duka dan Peringatan
Tragedi ini menjadi pengingat betapa pentingnya standar keamanan dalam pembangunan fasilitas publik, terlebih yang digunakan untuk kegiatan pendidikan dan ibadah.
Santri yang selamat kini masih dalam masa pemulihan, sementara keluarga korban terus menanti kabar dari tim penyelamat.
✍️ Artikel ini ditulis oleh AktualPost.com, mengabarkan duka sekaligus mengingatkan kita semua bahwa keselamatan harus jadi prioritas utama. Karena bangunan bukan sekadar berdiri megah, tapi harus benar-benar kokoh melindungi orang-orang di dalamnya.
