Jakarta, AktualPost.com – Pada Selasa malam, 5 Februari 2025, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan penggeledahan di rumah Ketua Umum Pemuda Pancasila (PP), Japto Soerjosoemarno (JS), yang terletak di Jakarta Selatan. Penggeledahan tersebut diduga berkaitan dengan kasus korupsi yang melibatkan mantan Bupati Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, Rita Widyasari (RW).
Tessa Mahardhika Sugiarto, Juru Bicara KPK, mengonfirmasi penggeledahan tersebut, menyebutkan bahwa kegiatan itu dilakukan di rumah JS di Jalan Benda Ujung No 8, Ciganjur, Jagakarsa, Jakarta Selatan, dalam rangka penyelidikan kasus yang melibatkan RW.
Dugaan Penerimaan Gratifikasi
Kasus ini bermula dari dugaan bahwa Rita Widyasari menerima gratifikasi dalam bentuk uang sebesar 3,3 hingga 5 dolar Amerika Serikat untuk setiap metrik ton batubara yang dieksploitasi. KPK mendalami aliran dana tersebut, yang diduga mengalir ke sejumlah individu yang tengah diselidiki lebih lanjut.
Direktur Penyidikan KPK, Asep Guntur Rahayu, menjelaskan bahwa perusahaan tambang yang memberi gratifikasi pada Rita menghasilkan jutaan metrik ton batubara, yang kemudian dihitung dalam bentuk nilai gratifikasi. Uang hasil korupsi tersebut, lanjut Asep, telah mengalir ke banyak pihak yang kini tengah ditelusuri oleh KPK.
Dugaan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU)
Penyidik juga tengah mendalami dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) terkait dengan kasus ini, dan untuk itu, KPK telah menggelar penggeledahan di berbagai tempat serta menyita barang-barang bernilai ekonomis. Salah satu yang diperiksa adalah Said Amin (SA), pengusaha tambang yang juga menjabat sebagai Ketua Asosiasi Provinsi Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) Kalimantan Timur.
“Beberapa orang yang sudah dipanggil, termasuk saudara SA, dan beberapa orang lainnya yang akan dipanggil yang terkait dengan perkara ini,” kata Asep.
(Sumber: Kompas)
