32.7 C
Jakarta
Monday, October 20, 2025
spot_img
More

    Latest Posts

    Hari Santri Nasional 22 Oktober: Begini Sejarah dan Maknanya

    Bulan Oktober selalu punya momen spesial bagi jutaan santri di Indonesia. Ya, tepat setiap 22 Oktober, bangsa kita memperingati Hari Santri Nasional — hari yang sarat makna tentang perjuangan, spiritualitas, dan cinta tanah air.

    Penetapan ini bukan sembarangan. Melalui Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 22 Tahun 2015, Presiden Joko Widodo secara resmi menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional, sebagai bentuk penghormatan terhadap peran besar para santri dan ulama dalam merebut serta mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

    Akar Sejarah Hari Santri Nasional

    Mengutip laman Kementerian Agama (Kemenag), lahirnya Hari Santri tak lepas dari jasa besar para ulama pesantren yang ikut turun tangan melawan penjajahan.

    Kisah heroik ini bermula ketika pasca-Proklamasi, Indonesia menghadapi ancaman dari Belanda melalui NICA (Netherlands Indies Civil Administration) yang ingin kembali menguasai negeri ini.

    Namun, di tengah situasi genting itu, para ulama sudah bersiap jauh-jauh hari. KH Hasyim Asy’ari, tokoh besar Nahdlatul Ulama, bersama putranya KH Wahid Hasyim, melihat bahwa perjuangan tak bisa hanya lewat doa dan dakwah — tapi juga lewat aksi nyata di medan tempur.

    Dari sanalah lahir Laskar Hizbullah, pasukan santri yang dibentuk pada November 1943, bersamaan dengan berdirinya Pembela Tanah Air (PETA). Meskipun saat itu berada di bawah pengawasan militer Jepang, kedua kiai tersebut justru melihatnya sebagai peluang emas untuk melatih santri menjadi pejuang sejati.

    Laskar Hizbullah: Santri yang Siap Bertempur

    Latihan pertama Laskar Hizbullah digelar di Cibarusa, Bogor, pada awal 1944. Sekitar 150 pemuda dari berbagai daerah di Jawa dan Madura ikut serta. Dengan peralatan sederhana dan kondisi terbatas, mereka berlatih keras siang dan malam.

    Hasilnya luar biasa — pasukan santri ini menjadi salah satu kekuatan rakyat paling tangguh dalam menghadapi agresi militer Belanda dan Sekutu. Semangat “jihad mempertahankan kemerdekaan” yang digelorakan para ulama pun menjalar ke seluruh penjuru negeri.

    Makna Hari Santri bagi Indonesia

    Hari Santri bukan sekadar tanggal di kalender nasional. Lebih dari itu, ia adalah pengingat bahwa perjuangan kemerdekaan juga lahir dari pesantren — dari doa, keringat, dan semangat juang para santri yang rela berkorban demi Merah Putih.

    Bagi generasi muda, Hari Santri menjadi simbol bahwa nilai keikhlasan, kesederhanaan, dan cinta tanah air harus terus dijaga.

    AktualPost.com menulis, Hari Santri 22 Oktober bukan hanya perayaan, tapi momentum untuk kembali menyalakan semangat perjuangan ala santri — rendah hati, tapi pantang menyerah demi Indonesia yang lebih bermartabat.

    Latest Posts

    spot_imgspot_img

    Don't Miss

    Stay in touch

    To be updated with all the latest news, offers and special announcements.