Internasional, AktualPost.com – Situasi di Jalur Gaza kembali memanas. Hanya beberapa hari setelah kesepakatan gencatan senjata diumumkan, pasukan Israel (IDF) dilaporkan menembak mati sembilan warga Palestina pada Selasa (14/10) dini hari.
Enam di antaranya tewas di Gaza City, sementara sisanya ditembak di wilayah selatan Khan Younis. Insiden ini menodai upaya perdamaian yang baru saja diresmikan antara Tel Aviv dan Hamas.
Ditembak Saat Coba Pulang ke Rumah
Mengutip laporan Al Jazeera, para korban disebut tengah berusaha pulang ke rumah mereka di wilayah timur Gaza City ketika tembakan dilepaskan.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengonfirmasi adanya serangan tersebut. Mereka berdalih bahwa tembakan dilakukan karena warga “mendekati pasukan” di area Shejaiya, Gaza timur, dan menolak mundur setelah diperingatkan.
“IDF mengimbau warga Gaza untuk mengikuti instruksi dan tidak mendekati pasukan yang ditempatkan di wilayah tersebut,” tulis pernyataan resmi yang dikutip dari The Times of Israel.
Gencatan Senjata Baru, Tapi Darah Masih Mengalir
Padahal, sejak Jumat (10/10) lalu, Israel dan Hamas baru saja menyepakati gencatan senjata yang mencakup pertukaran tawanan dan penarikan pasukan secara bertahap.
Dalam perjanjian tersebut, kedua pihak sepakat untuk memulangkan seluruh tawanan — baik warga Palestina yang ditahan di penjara Israel maupun warga Israel yang disandera Hamas sejak agresi militer dimulai.
Hamas dikabarkan sudah membebaskan 20 sandera terakhirnya, sementara pihak Israel telah melepaskan hampir 2.000 tahanan Palestina, termasuk mereka yang ditangkap sebelum konflik pecah.
Perdamaian yang Rapuh
Namun, insiden penembakan terbaru ini menunjukkan betapa rapuhnya kesepakatan damai di Gaza. Langkah IDF justru menambah ketegangan dan memunculkan kekhawatiran akan pecahnya pertempuran baru di wilayah yang belum sempat pulih.
Meski gencatan senjata masih berlaku di atas kertas, suara peluru dan ledakan tampaknya masih menjadi kenyataan pahit bagi warga Gaza yang mencoba bertahan hidup di tengah reruntuhan.
AktualPost.com mencatat, dunia internasional kini menyoroti kembali komitmen kedua belah pihak terhadap kesepakatan damai. Harapan untuk tenang di Gaza memang sempat muncul — tapi kenyataan di lapangan justru memperlihatkan sebaliknya.
Gencatan senjata yang seharusnya jadi titik balik, kini kembali berubah jadi garis api.