AktualPost.com – Nama Delpedro Marhaen, Direktur Lokataru Foundation, tengah jadi sorotan publik. Bukan karena aktivitas advokasinya, melainkan lantaran ia resmi ditetapkan sebagai tersangka oleh Polda Metro Jaya. Penyidik menilai, Delpedro bersama sejumlah admin akun media sosial dianggap ikut memprovokasi pelajar untuk turun ke jalan melakukan demonstrasi.
Kasus ini bermula dari sebuah unggahan poster di akun Instagram Lokataru Foundation. Poster itu memuat ajakan yang berbunyi “Jangan Takut Melawan”. Polisi menyebut unggahan tersebut menjadi pemicu yang mendorong banyak pelajar ikut dalam aksi di jalanan.
Polisi Buka Suara
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Ade Ary Syam Indradi, menjelaskan bahwa ajakan itu bukan sekadar postingan biasa. “DMR (Delpedro Marhaen) melakukan kolaborasi dengan akun-akun IG lain untuk menyebarkan ajakan agar pelajar jangan takut untuk aksi ‘kita lawan bareng’,” ungkap Ade Ary dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Selasa (2/9/2025) malam.
Lebih lanjut, Ade menyebut unggahan poster kolaborasi itu bahkan menjanjikan keamanan bagi siapa pun yang hadir di lokasi aksi. Dalam postingannya juga tercantum tagar #jangantakut dan sebuah caption bernada keras: “polisi butut, jangan takut”.
Tak Sendirian
Delpedro ternyata tidak sendirian. Dalam kasus ini, ia ditetapkan tersangka bersama beberapa nama lain: Mujaffar, Syahdan Husein, Khariq Anhar, RAP, dan FL. Mereka semua merupakan admin akun media sosial yang menurut polisi berperan dalam menyebarkan provokasi.
Ade Ary membeberkan peran masing-masing:
- MS, admin akun IG @bpp (Blok Politik Pelajar), ikut melakukan kolaborasi penyebaran ajakan aksi.
- Syahdan Husein, admin akun Gejayana Memanggil, juga diduga menyebarkan ajakan serupa.
- Khariq Anhar, dari akun Aliansi Mahasiswa Penggugat, memiliki peran yang sama dengan Syahdan.
- RAP, admin akun @rap, disebut-sebut membuat tutorial pembuatan bom molotov, sekaligus menjadi koordinator dan kurir di lapangan.
- FL, admin akun @tmg, berperan melakukan siaran langsung dan mengajak pelajar ikut aksi 25 Agustus 2025.
Gelombang Reaksi
Kasus penetapan tersangka Delpedro dan rekan-rekannya ini memicu berbagai reaksi. Sebagian menilai langkah kepolisian terlalu keras, sementara yang lain menganggap tindakan tegas diperlukan untuk mencegah aksi pelajar makin meluas.
Bagaimanapun, cerita ini masih terus bergulir. Publik menanti kelanjutan proses hukum yang menjerat Delpedro Marhaen cs, sekaligus menimbang apa arti kebebasan berekspresi di tengah situasi sosial-politik yang panas belakangan ini.
