Religi, AktualPost.com – Idul Adha, atau yang dikenal sebagai Hari Raya Kurban, merupakan salah satu momen penting dalam agama Islam yang dirayakan oleh umat Muslim di seluruh dunia. Perayaan ini jatuh setiap tanggal 10 Dzulhijjah dalam kalender Hijriah dan memiliki nilai sejarah serta makna spiritual yang mendalam.
Nama Idul Adha sendiri berasal dari dua kata, yakni “Id” yang berarti kembali, dan “Adha” yang berarti kurban. Jika digabungkan, Idul Adha dapat dimaknai sebagai momentum untuk kembali berkurban sebagai bentuk pengabdian kepada Allah Swt.
Sebagai bagian dari ibadah, berkurban sangat dianjurkan bagi umat Muslim yang memiliki kemampuan. Perintah ini ditegaskan dalam Al-Qur’an, salah satunya dalam Surat Al-Kautsar ayat 1-2: “Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka dirikanlah salat karena Tuhanmu; dan berkurbanlah.”
Melaksanakan kurban bukan sekadar kewajiban, melainkan juga simbol dari ketaatan, keikhlasan, dan kesabaran seorang hamba. Melalui ibadah ini, umat diajarkan untuk tunduk pada perintah Allah serta merasakan nilai kepedulian dan pengorbanan dalam kehidupan sosial.

Sejarah Hari Idul Adha
Kisah di balik perayaan Idul Adha, atau Hari Raya Kurban, sangat erat kaitannya dengan keteladanan Nabi Ibrahim AS dan putranya, Ismail AS, dalam menjalankan perintah Allah SWT. Sejarah ini berakar pada sebuah peristiwa luar biasa yang tercatat dalam Al-Qur’an, tepatnya dalam Surat Ash-Shaffat ayat 102–107.
Ketika Ismail telah cukup dewasa untuk membantu ayahnya, Nabi Ibrahim mendapat mimpi yang memerintahkannya untuk menyembelih anaknya. Mimpi itu diyakini sebagai wahyu dari Allah. Nabi Ibrahim pun menyampaikan hal tersebut kepada Ismail. Tanpa ragu, Ismail menunjukkan ketaatannya dan berkata agar sang ayah melaksanakan perintah Allah. Ia siap menerima apa pun yang akan terjadi, dengan penuh kesabaran.
Dengan penuh keikhlasan, keduanya menuju sebuah bukit di Mekkah. Saat Nabi Ibrahim hendak melaksanakan perintah itu dan menyembelih Ismail, Allah SWT menunjukkan kuasa-Nya. Sebelum parang menyentuh leher Ismail, Allah menggantinya dengan seekor domba sebagai wujud belas kasih dan penghargaan atas keteguhan iman mereka.
Peristiwa ini kemudian menjadi dasar dari perintah berkurban dalam Islam dan diperingati setiap tahun dalam perayaan Idul Adha. Momentum ini tidak hanya menjadi simbol ketaatan, tetapi juga mengajarkan umat Muslim tentang keikhlasan, kesabaran, serta kepasrahan total kepada kehendak Allah SWT.
Hingga saat ini, Hari Idul Adha menjadi salah satu hari bersejarah bagi umat muslim di seluruh dunia untuk memperingati keteladanan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail dalam menjalankan perintah Allah yang penuh dengan keikhlasan dan ketaatan.
Kisah Nabi Ibrahim dan Ismail mengajarkan banyak hal, yaitu tentang arti pengorbanan, ketulusan, dan kepatuhan seorang hamba terhadap perintah Allah SWT, serta menjadi teladan bagi umat muslim agar selalu menempatkan keimanan dan ketaatan di atas segalanya.
Itulah sejarah dan rangkuman Idul Adha singkat yang perlu muslim ingat. Semoga kisah tersebut bisa meningkatkan keimanan kita.