Ramadhan 2025, AktualPost.com – Ramadan adalah bulan yang penuh berkah dan keistimewaan bagi umat Islam di seluruh dunia. Salah satu malam yang sangat dinanti-nantikan dalam bulan suci ini adalah Lailatul Qadar, malam di mana Al-Qur’an pertama kali diturunkan.
Menurut Majelis Ulama Indonesia (MUI), Lailatul Qadar adalah salah satu keistimewaan terbesar dalam bulan Ramadan. Pada malam tersebut, Allah Subhanahu wa Ta’ala menurunkan rahmat, ampunan, dan pahala yang berlimpah untuk umat-Nya. Tak heran jika malam ini menjadi momen yang sangat ditunggu oleh banyak kaum Muslimin.
Mayoritas ulama berpendapat bahwa Lailatul Qadar terjadi setiap tahun, namun waktu pastinya tidak diketahui oleh siapapun. Walaupun demikian, diyakini bahwa malam penuh berkah ini terjadi pada salah satu dari sepuluh malam terakhir Ramadan. Meskipun tanggal peringatan Lailatul Qadar dapat bervariasi di seluruh dunia Islam, banyak umat Muslim, khususnya dari kalangan Syiah, yang lebih sering mengamati malam ke-23 Ramadan sebagai malam tersebut.

Penasaran tentang pengertian, ciri-ciri, dan keutamaan Lailatul Qadar? Berikut adalah rangkuman informasi selengkapnya.
Pengertian Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar adalah malam yang penuh dengan kemuliaan, yang keutamaannya lebih baik daripada seribu bulan. Pada malam ini, Allah SWT menjanjikan ampunan bagi umat-Nya yang beribadah dengan sungguh-sungguh, serta kabulkan hajat mereka dan berikan pahala yang berlipat ganda.
Secara bahasa, Lailatul Qadar berarti “malam kekuasaan.” Malam ini merupakan peristiwa penting dalam Islam, memperingati turunnya wahyu pertama dari Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Hal ini dijelaskan dalam Quran Surat Al-Qadr ayat 1-5, yang artinya:
“Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada malam qadar. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik daripada 1.000 bulan. Pada malam itu, turun para malaikat dan Ruh (Jibril) dengan izin Tuhannya untuk mengatur semua urusan. Sejahteralah (malam itu) sampai terbit fajar.” (Q.S. Al-Qadr: 1-5).
Ciri-Ciri Malam Lailatul Qadar
Meskipun tidak ada yang dapat mengetahui secara pasti kapan Lailatul Qadar terjadi, malam yang penuh kemuliaan ini diyakini berlangsung pada salah satu dari 10 malam terakhir bulan Ramadan.
“Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (Hadis Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).
Di antara sepuluh malam terakhir tersebut, malam-malam ganjil dianggap memiliki kemungkinan yang lebih besar untuk menjadi Lailatul Qadar, terutama pada malam ke-21, 23, 25, 27, dan 29. Hal ini sejalan dengan hadis Rasulullah SAW yang berbunyi:
“Carilah malam Lailatul Qadar di malam ganjil pada 10 hari terakhir bulan Ramadhan” (Hadis Riwayat Bukhari 4/225 dan Muslim 1169).
Selain itu, beberapa ulama juga memberikan prediksi mengenai ciri-ciri malam Lailatul Qadar. Berdasarkan informasi dari laman baznas.go.id, berikut adalah tanda-tanda yang bisa dijadikan petunjuk:
- Matahari Terbit Tidak Terlalu Panas
Salah satu ciri malam Lailatul Qadar adalah matahari yang terbit dengan sinar yang lebih redup dan tidak terlalu panas. Hadis berikut menggambarkan hal ini: “…Malam itu adalah malam yang cerah, yaitu malam ke-27 (dari bulan Ramadan). Tanda-tandanya, pada pagi harinya, matahari terbit berwarna putih tanpa sinar yang menyengat.” (HR. Muslim no. 762). - Semilir Angin Berhembus Lembut
Tanda lainnya adalah adanya angin yang berhembus lembut, memberikan kesejukan yang menyenangkan. Ini menjadi kenikmatan dari Allah SWT yang memungkinkan umat-Nya merasakan kedamaian di malam yang penuh berkah. - Malam Hari Tampak Terang
Malam Lailatul Qadar dikenal dengan kondisi malam yang cerah dan terang, namun tidak terlalu dingin atau panas. Malam ini juga tidak berawan dan tidak hujan, serta tidak terlihat bintang-bintang di langit. Nabi Muhammad SAW bersabda: “…Sesungguhnya tanda Lailatul Qadar adalah malam yang cerah, terang, seperti bulan purnama, malam yang tenang dan tentram, tidak dingin, tidak pula panas. Pada malam itu, bintang tidak terlihat sampai pagi harinya. Tanda lainnya adalah matahari pagi hari terbit dengan indah, tidak bersinar kuat, seperti bulan purnama, dan setan tidak diizinkan keluar bersama matahari pagi itu.” (HR. Ahmad).
Keutamaan Malam Lailatul Qadar
Lailatul Qadar bukan hanya dikenal sebagai malam diturunkannya Al-Quran, tetapi juga memiliki berbagai keutamaan. Malam ini dianggap lebih mulia dari seribu bulan, menjadikannya malam yang penuh berkah.
Selain itu, Lailatul Qadar memiliki makna lebih dalam, di mana setiap tahunnya para malaikat turun ke bumi dengan membawa tugas-tugas mulia. Malam ini menjadi malam penuh perdamaian, berkah, dan bimbingan Ilahi (qadar), yang berlangsung hingga fajar tiba.
Oleh karena itu, tak jarang banyak orang memilih untuk menghabiskan malam Lailatul Qadar di masjid, melakukan itikaf dengan penuh khusyuk, pengabdian, dan doa. Berikut ini adalah beberapa keutamaan yang terkandung dalam malam Lailatul Qadar:
“Malam itu lebih baik dari seribu bulan.”
- Pahala Lebih Besar dari Seribu Bulan
Salah satu keutamaan Lailatul Qadar adalah keberkahan malam yang lebih baik dari seribu bulan. Hal ini dijelaskan dalam firman Allah SWT dalam surat Al-Qadr ayat 3: “Malam itu lebih baik dari seribu bulan.”
Menurut perhitungan Syekh Abdul Halim Mahmud, seribu bulan setara dengan 83 tahun 4 bulan, yang merupakan usia rata-rata manusia. Dalam bukunya, ia menulis, “Seribu bulan adalah delapan puluh tiga tahun empat bulan, yang merupakan standar umum umur manusia. Lailatul Qadar (alfu syahrin) lebih baik dari umur manusia, baik masa lalu maupun masa mendatang.” (Syekh Abdul Halim Mahmud, Syahr Ramadhân, hal. 21).
- Pengampunan Dosa
Malam Lailatul Qadar juga merupakan malam di mana dosa-dosa yang telah lalu akan diampuni bagi siapa saja yang beribadah dengan penuh harapan kepada Allah. Sebagaimana disebutkan dalam hadits Abu Hurairah dari Nabi Muhammad SAW:
“Barangsiapa menegakkan shalat pada malam Lailatul Qadr dengan dorongan iman dan berharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (H.R. Al Bukhari, An Nasa’i, dan Ahmad).
- Pahala yang Dilipatgandakan
Keutamaan Lailatul Qadar lainnya adalah pahala yang berlipat ganda bagi setiap amal baik yang dilakukan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah hadits Rasulullah SAW:
“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh umat manusia akan dilipatgandakan hingga sepuluh kali lipat, bahkan bisa sampai tujuh ratus kali lipat. Namun, amalan puasa adalah khusus untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Orang yang berpuasa akan memperoleh dua kebahagiaan: kebahagiaan saat berbuka dan kebahagiaan saat bertemu dengan Rabbnya. Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah dibandingkan minyak kasturi.” (HR. Bukhari-Muslim).
- Pintu Langit Dibuka, Pintu Neraka Ditutup
Pada bulan Ramadan, termasuk malam Lailatul Qadar, Allah SWT membuka pintu-pintu langit, sementara para malaikat turun ke bumi. Di sisi lain, pintu neraka juga ditutup, menjadikan malam Lailatul Qadar sebagai malam yang penuh dengan kebaikan.
Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasa’i: “Telah datang kepada kalian bulan Ramadan, bulan yang diberkahi. Allah Ta’ala mewajibkan kalian untuk berpuasa di dalamnya. Pada bulan itu, pintu-pintu langit dibuka, pintu-pintu neraka ditutup, dan setan-setan yang membangkang dibelenggu. Di dalam bulan tersebut ada satu malam yang lebih baik dari seribu bulan. Barangsiapa terhalang dari kebaikannya, sungguh dia adalah orang yang terhalang dari segala kebaikan.”
- Malaikat Turun ke Bumi
Pada malam Lailatul Qadar, malaikat-malaikat turun ke bumi untuk menjalankan tugas mereka. Malaikat Jibril dan malaikat lainnya membawa rahmat, keberkahan, serta kesejahteraan bagi umat yang beribadah. Hal ini dijelaskan dalam Surah Al-Qadr ayat 4, yang artinya: “Pada malam itu, turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan.”