Sumatera, AktualPost.com – Bencana banjir dan tanah longsor yang melanda Sumatera Utara, Aceh, dan Sumatera Barat sejak sepekan terakhir meninggalkan duka mendalam. Banjir yang perlahan surut justru memperlihatkan gambaran memilukan: lumpur setinggi lutut, akses yang putus, hingga gelondongan kayu berserakan dibawa arus.
Meski dampaknya sangat besar, pemerintah pusat belum menetapkan status bencana nasional. Sementara itu, BNPB, Pemda, TNI, Polri, serta berbagai relawan terus berjibaku di lapangan. Fokus utama mereka adalah evakuasi korban, pembukaan akses wilayah terisolir, serta penyaluran logistik ke titik-titik yang paling sulit ditembus.

Korban Meninggal Naik Jadi 441 Orang
BNPB merilis kabar terbaru yang bikin hati terenyuh. Menurut Kapusdatin BNPB Abdul Muhari, hingga Minggu sore total korban meninggal mencapai 441 jiwa.
Rinciannya:
- 216 jiwa di Sumatera Utara
- 96 jiwa di Aceh
- 129 jiwa di Sumatera Barat
Tak hanya itu, 406 orang masih hilang, 646 orang terluka, dan lebih dari 1,1 juta jiwa terdampak. Sekitar 209 ribu warga kini terpaksa mengungsi. Total 46 kabupaten/kota terdampak dalam bencana besar ini.
Sementara dari sisi infrastruktur, kerusakan yang tercatat adalah:
- 827 rumah rusak berat
- 694 rumah rusak sedang
- 1.300 rumah rusak ringan
- 43 fasilitas pendidikan rusak
- 133 jembatan hancur atau tak bisa dilalui
Bahkan, seekor gajah ditemukan tewas tertindih kayu di Aceh akibat derasnya arus banjir.
Aksi Penjarahan Terjadi, Warga Bertahan Tanpa Makanan
Situasi makin memanas setelah muncul video penjarahan di Tapanuli Tengah dan Sibolga. Minimarket hingga gudang Bulog jadi sasaran, diduga karena warga kesulitan memenuhi kebutuhan pokok setelah bencana melumpuhkan akses logistik.
Dalam video yang tersebar, narator menyebut warga di sejumlah titik seperti Hutabalang, Pandan, dan Pinangsori sudah berhari-hari kesulitan mendapatkan makanan. Jalan yang terputus membuat bantuan tak bisa masuk dengan cepat.
Gubernur Sumut Bobby Nasution memahami situasinya. Ia menegaskan bahwa masyarakat berada dalam kondisi terjepit.
“Banyak yang benar-benar terisolasi berhari-hari tanpa makanan,” kata Bobby. Untuk wilayah yang tak bisa dijangkau lewat darat, bantuan akhirnya dijatuhkan lewat udara, termasuk ke daerah Tukka dan Lumut.

Viral Kayu Gelondongan Terbawa Banjir, Kemenhut Angkat Bicara
Salah satu hal yang ikut menjadi sorotan netizen adalah banjir yang membawa gelondongan kayu berukuran besar. Banyak yang menduga hal ini diperparah oleh aktivitas illegal logging.
Menanggapi hal tersebut, Dirjen Gakkum Kemenhut Dwi Januanto Nugroho mengatakan bahwa pihaknya masih menelusuri sumber kayu-kayu itu. Menurutnya, material bisa saja berasal dari berbagai sumber:
- pohon lapuk,
- pohon tumbang,
- sisa tebangan legal,
- penyalahgunaan lahan PHAT,
- hingga kemungkinan pembalakan liar.
Presiden Prabowo Tinjau Lokasi Bencana
Pagi ini, Senin (1/12/2025), Presiden Prabowo Subianto terbang ke Sumatera Utara untuk meninjau langsung titik-titik terdampak bencana. Ia didampingi Mensesneg Prasetyo Hadi dan Seskab Teddy Indra Wijaya.
Prabowo menegaskan bahwa semua langkah darurat harus berjalan cepat, tepat, dan terkoordinasi. Ia juga memastikan pemerintah sedang memprioritaskan pemulihan infrastruktur dasar, mulai dari jalan, jembatan, listrik, jaringan telekomunikasi, hingga layanan kesehatan.
Instruksinya jelas: seluruh jajaran harus bergerak cepat agar dampak bencana bisa diminimalkan dan kondisi masyarakat segera pulih.

