Ramadhan 2025, AktualPost.com – Zakat merupakan salah satu rukun Islam yang memiliki peranan penting dalam kehidupan umat Muslim. Terdapat dua jenis zakat yang perlu dipahami, yaitu zakat fitrah dan zakat mal. Meskipun keduanya bertujuan untuk membersihkan harta, keduanya memiliki perbedaan yang signifikan. Artikel ini akan mengulas secara mendalam mengenai perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal.
Untuk memahami perbedaan tersebut, penting untuk terlebih dahulu memahami hukum zakat dalam Islam. Berikut penjelasan selengkapnya!
Hukum Zakat dalam Islam
Dalam agama Islam, zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu secara finansial. Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang harus dilaksanakan dengan dasar yang kuat, sebagaimana ditegaskan dalam Al-Qur’an sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT.
Al-Qur’an menyebutkan tentang zakat di beberapa tempat. Salah satunya adalah dalam surat Al-A’raf ayat 156, di mana Allah SWT berfirman, “Siksa-Ku akan Aku timpakan kepada siapa yang Aku kehendaki, dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku bagi orang-orang yang bertakwa, yang menunaikan zakat dan orang-orang yang beriman kepada ayat-ayat Kami.” Ayat ini menegaskan bahwa zakat adalah kewajiban yang harus dilaksanakan oleh orang-orang yang beriman.
Selain itu, perintah untuk menunaikan zakat juga tercantum dalam surat Maryam ayat 31, yang berbunyi, “Dan Dia menjadikan aku seorang yang diberkahi di mana saja aku berada, dan Dia memerintahkan kepadaku (melaksanakan) salat dan (menunaikan) zakat selama aku hidup.” Ini menunjukkan bahwa zakat adalah salah satu ibadah yang wajib dilaksanakan oleh setiap Muslim.
Perintah untuk menunaikan zakat juga tercantum dalam surat Al-Anbiya ayat 73, yang berbunyi, “Dan Kami menjadikan mereka itu sebagai pemimpin-pemimpin yang memberi petunjuk dengan perintah Kami dan Kami wahyukan kepada mereka agar berbuat kebaikan, melaksanakan salat dan menunaikan zakat, dan hanya kepada Kami mereka menyembah.” Ayat ini menegaskan bahwa zakat merupakan kewajiban bagi para pemimpin yang bertanggung jawab memberikan petunjuk kepada orang lain.
Al-Qur’an juga menjelaskan bahwa zakat adalah kewajiban bagi umat Muslim yang mampu secara finansial, dengan tujuan untuk keselamatan dunia dan akhirat. Dalam Surat Al-Baqarah ayat 177, dijelaskan siapa saja yang berhak menerima zakat. Ayat ini menegaskan bahwa zakat harus diberikan kepada orang-orang yang membutuhkan, seperti kerabat, anak yatim, orang miskin, musafir, peminta-minta, serta untuk memerdekakan hamba sahaya. Hal ini menunjukkan peran zakat yang sangat penting dalam membantu mereka yang membutuhkan dalam masyarakat.
Dengan demikian, menunaikan zakat sebagai umat Muslim merupakan salah satu bentuk ibadah yang sangat penting dalam memperkuat iman dan ketaatan kepada Allah SWT. Selain itu, zakat juga merupakan wujud kepedulian sosial terhadap sesama yang membutuhkan bantuan.

Pengertian Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Sebelum membahas lebih dalam mengenai perbedaan antara zakat fitrah dan zakat mal, mari kita pahami terlebih dahulu definisi dari kedua jenis zakat tersebut.
Definisi Zakat Fitrah
Zakat fitrah adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh setiap Muslim yang mampu, khususnya menjelang Idul Fitri. Tujuan dari zakat fitrah adalah untuk membersihkan diri dari segala dosa dan kesalahan yang mungkin terjadi selama menjalankan ibadah puasa Ramadhan. Ketentuan zakat fitrah ini telah ditentukan, yaitu sejumlah satu sha’ atau sekitar 2,5 kg dari makanan pokok yang ada di daerah tersebut, seperti beras, gandum, atau kurma.
Definisi Zakat Mal
Zakat mal, di sisi lain, adalah zakat yang wajib dikeluarkan oleh Muslim yang memiliki harta atau kekayaan tertentu yang telah mencapai nishab (batas minimum kekayaan yang harus dimiliki agar zakat mal wajib dikeluarkan). Zakat mal dihitung berdasarkan jumlah harta yang dimiliki dan sudah mencapai nishab, serta telah mencapai satu tahun (haul) sejak harta tersebut memenuhi syarat tersebut.
Perbedaan Zakat Fitrah dan Zakat Mal
Meski zakat fitrah dan zakat mal memiliki tujuan yang sama, yaitu untuk membersihkan harta, tetapi terdapat perbedaan di antara keduanya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan zakat fitrah dan zakat mal yang perlu kamu ketahui.
- Objek
Zakat fitrah memiliki objek yang berbeda dengan zakat mal. Objek zakat fitrah adalah diri sendiri, yang berarti setiap Muslim yang mampu secara finansial wajib membayar zakat fitrah untuk dirinya sendiri serta orang-orang yang menjadi tanggungannya. Sementara itu, zakat mal memiliki objek berupa harta atau kekayaan yang dimiliki oleh seseorang yang telah mencapai nishab dan haul, yang kemudian dikeluarkan untuk membantu orang-orang yang membutuhkan. - Besaran
Besaran zakat fitrah dan zakat mal juga berbeda. Zakat fitrah memiliki besaran yang tetap, yaitu sebanyak satu sha’ atau sekitar 2,5 kg dari makanan pokok yang ada di daerah tersebut, seperti beras, gandum, atau kurma. Besaran ini berlaku untuk setiap jiwa yang wajib membayar zakat fitrah.
Sementara itu, besaran zakat mal adalah sebesar 2,5% dari total kekayaan yang dimiliki, yang harus dikeluarkan oleh pemilik harta yang mencapai nishab dan haul. - Bentuk
Bentuk pembayaran zakat fitrah biasanya berupa makanan pokok atau uang untuk membelinya, sesuai dengan besaran yang telah ditetapkan. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat fitrah dapat langsung bermanfaat bagi yang membutuhkan. Sementara itu, zakat mal dapat dibayarkan dalam bentuk uang atau harta lainnya, tergantung pada kesepakatan antara pemberi zakat dan penerima zakat, sehingga zakat mal dapat lebih fleksibel dalam penggunaannya. - Kewajiban
Kewajiban untuk membayar zakat fitrah berlaku bagi setiap Muslim yang mampu secara finansial dan harus dilakukan menjelang Idul Fitri. Zakat fitrah merupakan bagian dari ibadah puasa Ramadhan yang harus diselesaikan sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Sementara itu, kewajiban untuk membayar zakat mal berlaku bagi setiap Muslim yang memiliki kekayaan atau harta tertentu yang mencapai nishab dan haul, dan dapat dilakukan sewaktu-waktu asalkan telah memenuhi syarat-syaratnya. - Waktu
Waktu pelaksanaan zakat fitrah dan zakat mal juga berbeda. Zakat fitrah dapat dikeluarkan pada bulan Ramadan sampai menjelang Idul Fitri, yaitu sebelum pelaksanaan shalat Idul Fitri. Hal ini bertujuan untuk memastikan bahwa zakat fitrah dapat diterima oleh yang berhak sebelum hari raya tiba. Sementara itu, zakat mal dapat ditunaikan sewaktu-waktu asalkan telah mencapai nishab dan haul, sehingga pemberi zakat memiliki fleksibilitas dalam menentukan waktu pelaksanaannya.
Dalam menjalankan kewajiban zakat, penting untuk memahami perbedaan zakat fitrah dan zakat mal serta melaksanakannya dengan penuh kesadaran dan keikhlasan. Zakat fitrah ditunaikan untuk membersihkan diri dari dosa selama bulan Ramadhan dan membantu yang membutuhkan di momen Idul Fitri. Sementara itu, zakat mal merupakan kewajiban bagi mereka yang memiliki kekayaan tertentu untuk membantu fakir miskin, yatim piatu, dan yang lainnya.